Datang terlambat ke sekolah, menyontek pada saat ulangan, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengerjakan pekerjaan rumah di sekolah, atribut pakaian tidak lengkap, membuang sampah bukan pada tempatnya, mengenakan jaket di lingkungan sekolah, tidak piket, suasna kelas yang gaduh pada saat guru tidak ada, kelengkapan peralatan sekolah yang tidak lengkap, dan keluar dari kelas dengan alasan yang tidak jelas, adalah sebagian dari contoh pelanggaran-pelanggaran K5 yang ada di sekolah. Tapi kayaknya kita gak asik kalau tanpa sikap-sikap tercela diatas, ini juga saya rasakan. Semenjak ada kepala sekolah baru pertamanya langsung menertibkan kedisiplinan. Ok, satu bulan pertama memang berhasil. Namun kini semakin lama peraturan itu bagai angin lalu yang sia-sia.
K5 adalah singkatan dari Kedisiplinan, Ketertiban, Kebersihan, kerapihan dan Keindahan. Setiap sekolah seharusnya menerapkan pola dari K5,agar proses belajar mengajar berlangsung dengan baik.Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu mendidik setiap siswa kearah yang baik.Tapi apakah semua itu akan berjalan dengan baik jika tidak ada kesadaran dari diri setiap siswa untuk melaksanakan pola penerapan K5 tersebut?
Pola penerapan K5 sangat mudah untuk di jalankan.Pola penerapan K5 lima dapat dilakukan mulai dari hal-hal kecil seperti :
- Usahakan untuk tidak datang terlambat ke sekolah jika memang kendala seperti rumah yang terlalu jauh dari sekolah atau terjebak macet hingga telat detang kesekolah dapat di atasi dengan berangkat dari rumah lebih awal. Kita tidak mungkin telat kalu kita berangkat lebih awal. Terkadang kita juga tergoda untuk Nongkrong dulu diwarung.
- Jika ada ulangan maka belajarlah dengan giat agar tidak ada yang namanya contek-mencontek dalam ulangan, apalah arti dari sebuah nilai bagus, tapi dengan cara mencontek, meskipun nilai jelek tapi dari hasi sendiri pasti akan lebih menyenangkan. Pengen pintar makanya belajar.
- Kerjakanlah pekerjaan rumah dengan baik, tidak mengerjakannya di sekolah. Terkadang kita juga menjunjung nilai solidaritas untuk hal-hal yang kurang positif, seperti memberikan jawaban PR kita. Kalau tidak memberi dianggap tidak solider. Mamam tuh solidaritas
- Kenakanlah pakaian sekolah yang telah di tentukan oleh sekolah dengan atribut yang lengkap tentunya baju dimasukkan. Terkadang kita sekolah itu perlu fashion, tapi jangan terlalau berlebihan dong dengan dunia fashion pelajar. Kan gak lucu kalau kita dikira penghuni taman lawang, Semoga itu tidak akan terjadi disekolah kita.
- Buanglah sampah pada tempatnya, bukan di kolong meja. Sekarang sudah 2011 masak kita masih buang sampah sembaranga. Apa kata dunia ??
- Taatilah peraturan yang ada di sekolah dengan tidak mengenakan jaket di lingkungan sekolah kecuali bagi yang sedang sakit. Sekolahan kita emang digungung ? tiapa hari pake jaket. hehehehee
- Jadwal piket,proses belajar mengajar tidak akan tercita dengan baik jika ruang kelas yang kotor,jadi siapapun yang piket hendanya membersihkan kelas
- Suasana kelas yang gaduh karna tidak ada guru, hampir setiap kelas akan gaduh jika tidak ada guru, murid babas berkeliaran,keluar masuk kelas, bermain di kelas, itulah kelakuan buruk siswa, padahal jika tidak ada guru kita dapat memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang positif seperti belajar sendiri, tidak dengan menghabiskan waktu untuk hal-hal seperti itu.
- Kelengkapan peralatan kelas seperti spidol, pengapus papan tulis, peralatan kebersihan, dan hiasan-hiasan dinding setiap kelas seharusnya ada, jika tidak akan timbul saling pinjam, meminjam. Kelas di katakan baik jika peralatan kelas menunjang suatu proses belajar mengajar
- Keluar masuk kelas dengan alasan yang tidak jelas, siswa ada yang berkelakuan seperti itu, mulanya siswa mememinta izin untuk kebelakang, tapi siswa tersebut tidak kembali setelah babarapa saat ,dan tenyata mereka berbohong, bagi mereka yang melanggar hendaknya di beri hukuman yang pantas bagi mereka agar mereka jera dan tidak mengulanginya lagi,hukuman tersebut bisa saja tidak di perbolehkan mengikuti pelajaran,apabila masih mengulanginya maka diadakan pemanggilan orang tua,atau di berhentikan dari sekolah.
Dari kesepuluh contoh-contoh pelanggaran K5 di sekolah dapat kita ketahui bahwa dari pelanggaran tersebut tidak patut untuk di lakukan oleh siswa, dan cobalah untuk tidak melakukannya. Tapi kita harus menerapkan pola K5 dalam kehidupan kita sehari-hari tidak hanya di lingkungan sekolah tapi di lingkungan sekitar kita dengan kesadaran sendiri dan niat yang tulus agar semuanya berjalan dengan baik dan lancar. Memang tidak gampang menerapakan pola 5K kita harus bersunguh-sungguh untuk melakukan perubahan yang ada dilingkungan kita.
Sekolah kita baik sipa yang suka ?? Ayo kita mulai dari sekarang untuk bisa hidup dengan pola 5K. Stop Prilakulaku yang tidak benar !!
0 komentar:
Posting Komentar