Buat temen temen kita yang muslim mungkin ada
yang belum tau mengenai hukum merayakan valentine;
“Merayakan hari Valentine itu tidak boleh,
karena:
Pertama: ia merupakan hari raya bid‘ah yang tidak ada dasar
hukumnya di dalam syari‘at Islam.
Kedua: ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan
perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk
para salaf shalih (pendahulu kita) – semoga Allah meridhai mereka. Maka tidak
halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum,
berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa
bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan
ikut-ikutan. Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian
hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua
dengan bimbingan-Nya.”
Maka adalah wajib bagi setiap orang yang
mengucapkan dua kalimat syahadat untuk melaksanakan wala’ dan bara’ ( loyalitas
kepada muslimin dan berlepas diri dari golongan kafir) yang merupakan dasar
akidah yang dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orang mu’min
dan membenci dan menyelisihi (membedakan diri dengan) orang-orang kafir dalam
ibadah dan perilaku.
Di antara dampak buruk menyerupai mereka
adalah: ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah
nilai-nilai Islam. Dampak buruk lainnya, bahwa dengan mengikuti mereka berarti
memperbanyak jumlah mereka, mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal
seorang muslim dalam setiap raka’at shalatnya membaca,
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
(Al-Fatihah:6-7)
Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar
ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkan darinya jalan
golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri malah menempuh jalan
sesat itu dengan sukarela. Lain dari itu, mengekornya kaum muslimin terhadap
gaya hidup mereka akan membuat mereka senang serta dapat melahirkan kecintaan
dan keterikatan hati.
Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman,
yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka
adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”
(Al-Maidah:51)
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang
beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan
orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Mujadilah: 22)
Ada seorang gadis mengatakan, bahwa ia tidak
mengikuti keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus
memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yang
memperingatinya.
Saudaraku! Ini adalah suatu kelalaian, padahal
sekali lagi: Perayaan ini adalah acara ritual agama lain! Hadiah yang diberikan
sebagai ungkapan cinta adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan
pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan
seseorang terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.
Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah
sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat
yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita
sehingga saat ini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.
Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang
jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai
mereka. Di antaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai
kedudukan yang agung, kita bisa mempersembahkan ketulusan dan cinta itu
kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara, suami …dst,
tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan oleh
orang-orang kafir.
Semoga Allah Subhannahu wa Ta’ala senantiasa
menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang
menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas langit dan
bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
Menyampaikan Kebenaran adalah kewajiban setiap
Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalah dengan menyampaikan
buletin ini kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya.
Semoga Allah Ta’ala Membalas ‘Amal Ibadah Kita.