Beberapa anak pramuka SMAN 1 Dramaga menjadi artis koran POS Kota.
Sejumlah siswa dari berbagai sekolah berbondong-bondong memanfaatkan fasilitas ini dengan mendatangi museum yang merupakan saksi sejarah perjuangan pahlawan Bogor tersebut.
“Mumpung gratis, kita mengajak siswa untuk belajar sekaligus mengetahui sejarah perjuangan pahlawan Bogor,” ucap seorang guru, Senin. Serorang siswa, Dea Listiyanur mengaku jika ini merupakan kali kedua kunjungannya.
“Saya ingin lebih mengenal histori Indonesia. Berkunjung ke museum juga seru. Daripada main ke mal lebih baik ke museum sebab menambah ilmu. Apalagi gratis” ucap siswi kelas sembilan SMP PGRI 8
Di dalam museum tersebut terdapat barang-barang bersejarah. Di antaranya, bendera pusaka yang pertama kali dikibarkan dan senjata mesin hasil rampasan para pejuang Bogor. Selain itu, terdapat uang kertas RI tahun 1945-1950, koleksi foto pahlawan Bogor, koleksi bersejarah dari TB Muslihat serta beberapa peristiwa penting yang dirangkum dalam diorama statis.
Sebelumnya, museum ini dibuka oleh Ketua Hari Jadi ke-53 Museum Perjuangan, Usmar Arriman, bersama Ketua Museum Perjuangan, Mardjono. “Museum dibuka gratis selama lima hari, mulai Minggu (28/11) sampai Rabu (1/12),” ujar Usmar.
Dia berharap, melalui kunjungan ke museum, generasi muda, menjadi peduli terhadap sejarah bangsanya. “Di museum ini tersimpan sejarah kepahlawanan, bukti-bukti akurat mulai dari senjata yang digunakan para pejuang dan musuh, juga alat-alat komunikasi yang dipakai saat itu,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Museum Perjuangan Bogor, Mardjono, mengaku haru karena masih ada yang peduli terhadap peninggalan para pejuang. “Mungkin kegiatan seperti ini harus sering dilaksanakan, sehingga jarak masyarakat akan lebih dekat dengan museum. Pasalnya, Museum Perjuangan adalah bagian dari masyarakat Bogor,” ungkapnya. (iwan/dms)
0 komentar:
Posting Komentar