Mendidik adalah kewajiban setiap orang terdidik. Berhenti mengeluh tidaklah cukup. Berkata-kata indah dengan penuh semangat juga tidak akan pernah cukup.

Sabtu, 17 Desember 2011

Aurat

بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــم

Iman itu telanjang, pakaiannya adalah takwa.

Allah SWT berfirman:
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi aurat mu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa adalah yang paling baik. Demikian itu merupakan sebagian dari tanda-tanda Allah, mudah-mudahan kamu selalu ingat". (QS. Al-A'raf: 26)


Imam Abu Bakar al-Jassas di dalam kitab Ahkamul Quran, jilid 3, halaman tiga berkata: “Sesungguhnya telah bersetuju ummah bahwa apa yang ditunjukkan oleh ayat (al-Quran) adalah mesti menutup aurat.”

Telah di terangkan kepada kita tentang anjuran menutup aurat, diantaranya:
Dari Aisyah ra. bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh SAW berpaling darinya dan berkata:”Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

Di dalam Al-Qur’an pun Allah Ta’ala berfirman:
Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin,”Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.”Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyanyang.
(QS. Al-Ahzab: 59)

Rasulullah SAW Pernah bercerita kepada Fatimah ra. Tentang Aurat dan siksaannya:
“Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya” (HR. Bukhari & Muslim)

Adapun siksaan lain yang Rasulullah telah sabdakan:
“Sesungguhnya tiap-tiap ahli neraka adalah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya” (HR. Bukhari & Muslim)

Lalu Allah Berfirman:
Katakanlah, kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang tampak darinya. Hendaklah mereka mengulurkan/menutupkan kain kudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau mertua mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita, atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang yang beriman, supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur: 31)

Wahai sahabat renungkanlah tentang hal yang demikian ini ~


by : sahabat kita
 

0 komentar:

Posting Komentar